Aku, Adalah Ruhmu
Aku sebatas wayang
yang tergerak digerakan sang dalang
Sebatas bias bayang
Dari wayang jalang sang dalang
Aku cukup pemain sandiwara
Yang kau sutradarai dari balik layar
Engkau tak terlihat dalam layar kehidupan
Namun mewujud nyata, sangat nyata
Bagaimana kuminta syurga
Jika neraka memang pantas untuk jiwa
Yang haus dengan nafsu dan angkara
Semantara syurgaMu telah merasuk di dada
Sayang,
Aku tak sempat menghitung nikmat
Aku lupa tak begitu ingat
Tentang dunia dan akhir kiamat
Di tanah ini,
Tanah yang selalu kuinjak
Ragaku kan terkubur
Ruhku, kembali menjadi RuhMu.
Bukankah aku adalah tiupan ruh kehidupan
Yang kau tiupkan di sebongkah tanah?
http://www.duniapuisi.com/2016/02/puisi-tentang-kehidupan.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar